nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan apabila ingin Indonesia menjadi negara maju, maka para perempuan tidak boleh hanya menjadi objek dari politik pembangunan. 

• Ini Cara Kreatif Indonesia Mendanai SDGs
• Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik
• Menkeu: Perekonomian Indonesia 2019 Optimis Namun Harus Tetap Waspada
• Kunjungi Sangihe, Menkeu dan Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
• Pemerintah Optimis Namun Tetap Waspada Jalani Ekonomi 2019

  Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan Keynote Speech pada acara Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan (DWP) dengan tema “Perempuan Berkualitas Pelaku Politik Pembangunan yang Cerdas” di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya pada Kamis (04/10). 

  “Perempuan seperti Ibu-ibu semuanya ini tidak boleh menjadi objek. Ibu-ibu harus menjadi pelaku dan menjadi subjek yang menentukan. Oleh karena itu, kalau kita bicara tentang politik pembangunan mengenai kesejahteraan dan keadilan, maka kita harus mampu supaya kita tidak menjadi objek. Kita menguasai isinya dan Ibu-ibu turut serta berpartisipasi, bukan hanya menjadi objek yang mendengar, disentuh perasaannya untuk digunakan suaranya,” tegasnya. 

Menurut Menkeu, politik pembangunan adalah bagaimana suatu tata kelola dan kekuasaan itu dijalankan di dalam rangka untuk bisa meneruskan dan mencapai visi misi pembangunan. Oleh karena itu, sebagai pemerintah, pembangunan nasional harus meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan keadilan bangsa Indonesia. (p/ab)